Saturday 26 May 2012

Kalazion

Melanjutkan artikel tentang kelainan atau penyakit pada palpebra, kesempatan kali ini membahas tentang kalazion. Apa sih kalazion itu? Kalazion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar meibom yang tersumbat. Pada kalazion terjadi penyumbatan kelenjar meibom dengan infeksi ringan yang mengakibatkan peradangan kronis kelenjar tersebut. Awalnya dapat berupa radang ringan dan nyeri tekan mirip hordeolum. Perbedaanya, kalazion tidak terdapat  tanda-tanda radang akut. Jadi kalau hordeolum peradangan akut, sedangakan kalazion peradangan kronis.

Patofisiologi
 Kalazion akan memberi gejala adanya  benjolan pada kelopak,  tidak hiperemis, tidak ada nyeri tekan, dan adanya pseudoptosis serta Kelenjar preaurikuler tidak membesar. Kadang-kadang bisa mengakibatkan perubahan bentuk bola mata, akibat dari tekanan sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut.
Kerusakan lipid yang mengakibatkan tertahannya sekresi kelenjar, kemungkinan karena enzim dari bakteri, membentuk jaringan granulasi dan mengakibatkan inflamasi. Proses granulomatous ini yang membedakan antara kalazion dengan hordeolum internal atau eksternal (terutama proses piogenik yang menimbulkan pustul), walaupun kalazion dapat menyebabkan hordeolum, begitupun sebaliknya. Secara klinik, nodul tunggal yang agak keras, berlokasi jauh di dalam palpebra atau pada tarsal. Eversi palpebra mungkin menampakkan kelenjar meibom yang berdilatasi.

 Kalazion terjadi pada semua umur; sementara pada umur yang ekstrim sangat jarang, kasus pediatric mungkin dapat dijumpai. Pengaruh hormonal terhadap sekresi sabaseous dan viskositas mungkin menjelaskan terjadinya penumpukan pada masa pubertas dan selama kehamilan.


Etiologi
Kalazion mungkin timbul spontan disebabkan oleh sumbatan pada saluran kelenjar atau sekunder dari hordeolum internum. Kalazion dihubungkan dengan seborrhea, chronic blepharitis, dan acne rosacea.

Gejala Klinis
 Pasien biasanya datang dengan riwayat singkat adanya keluhan pada palpebra, diikuti dengan peradangan akut (misalnya merah, pembengkakan, perlunakan). Seringkali terdapat riwayat keluhan yang sama pada waktu yang lampau, karena kalazion memiliki kecenderungan kambuh pada individu-individu tertentu. Kalazion lebih sering timbul pada palpebra superior, di mana jumlah kelenjar Meibom terdapat lebih banyak daripada palpebra inferior. Penebalan dari saluran kelenjar Meibom juga dapat menimbulkan disfungsi dari kelenjar Meibom. Kondisi ini tampak dengan penekanan pada kelopak mata yang akan menyebabkan keluarnya cairan putih seperti pasta gigi, yang seharusnya hanya sejumlah kecil cairan jernih berminyak. Kalazion dihubungkan dengan disfungsi kelenjar sebasea dan obstruksi di kulit (seperti komedo, wajah berminyak). Juga mungkin, terdapat akne rosasea berupa kemerahan pada wajah (facial erythema), teleangiektasis dan spider nevi pada pipi, hidung, dan kulit palpebra.

Pengobatan
Mengingat kalazion adalah peradangan, maka terapinya bersifat anti peradangan.
1.    Menggunakan kompres hangat selama kira-kira 15 menit, 2-4 kali sehari
-    Penanganan konservatif kalazion adalah dengan kompres air hangat 15 menit (4 kali sehari). ebih dari 50% kalazion sembuh dengan pengobatan konservatif. Obat tetes mata atau salep mata jika infeksi diperkirakan sebagai penyebabnya.
2.    Injeksi steroid untuk mengurangi inflamasi
-    Injeksi steroid ke dalam kalazion untuk mengurangi inflamasi, jika tidak ada bukti infeksi. Steroid menghentikan inflamasi dan sering menyebabkan regresi dari kalazion dalam beberapa minggu kemudian. Injeksi 0,2 – 2 ml triamsinolon 5 mg/ml secara langsung ke pusat kalazion, injeksi kedua mungkin diperlukan. Komplikasi dari penyuntikan steroid meliputi hipopigmentasion, atropi, dan potensial infeksi.

3.    Tindakan bedah jika gumpalan tersebut tidak dapat hilang.
-    Eksisi kalazion. Jika perlu, buatlah insisi vertikal pada permukaan konjungtiva palpebra. Untuk kalazion yang kecil, lakukan kuretase pada granuloma inflamasi pada kelopak mata. Untuk kalazion yang besar, iris granuloma untuk dibuang seluruhnya Cauter atau pembuangan kelenjar meibom (yang biasa dilakukan) . Untuk kalazion yang menonjol ke kulit, insisi permukaan kulit secara horisontal lebih sering dilakukan daripada lewat konjungtiva untuk pembuangan seluruh jaringan yang mengalami inflamasi.
-    Eskokleasi Kalazion.  Terlebih dahulu mata ditetes dengan anestesi topikal pentokain. Obat anestesia infiltratif disuntikkan dibawah kulit di depan kalazion. Kalazion dijepit dengan kelem kalazion dan kemudian klem dibalik sehingga konjungitva tarsal dan kalazion terlihat. Dilakukan insisi tegak lurus margo palpebra dan kemudian isi kalazion dikuret sampai bersih. Klem kalazion dilepas dan diberi salep mata.

Komplikasi
 Rusaknya sistem drainase pada kalazion dapat menyebabkan trichiasis, dan kehilangan bulu mata. Kalazion yang rekuren atau tampat atipik perlu dibiopsi untuk menyingkirkan adanya keganasan. Astigmatisma dapat terjadi jika massa pada palpebra sudah mengubah kontur kornea. Kalazion yang drainasenya hanya sebagian dapat menyebabkan massa jaringan granulasi prolapsus diatas konjungtiva atau kulit.

No comments:

Post a Comment